Berawal dari WA seorang teman yang menginformasikan tentang CESL (Certificate in Educational Studies in Leadership). infonya singkat seperti di bawah ini:
Yth Bapak dan Ibu
Terima kasih atas responnya terhadap pengumuman kegiatan CESL2018.
Kegiatan ini merupakan kerja sama UNJ, Head Foundation, dan Queensland University Australia.
Kegiatan dilaksanakan Feb-Juli 2018
1st F2F Workshop Session 27-28 Februari dan 1 Maret 2018 2nd F2F Workshop Session 24 – 26 April 2018 3rd F2F Workshop Session 25 –27 Juni 2018 Singapore School and Industry Visit 27 –29 Juni 2018
Peserta tidak dikenai biaya dan seluruh peserta berkomitmen untuk hadir pada tahapan kegiatan tersebut
Persyaratan peserta: 1. Pengalaman minimal 7-10 tahun dalam posisi yang terkait dengan kepemimpinan (kepala sekolah, wakil kepala sekolah, MGPM, wali kelas, guru, dan lain-lain) di sekolah DKI Jakarta 2. Melengkapi formulir melalui google form dengan https://goo.gl/forms/frLN9LImdx6C14k32 3. Daftar Riwayat Hidup 4. Essay 1000 kata (keterangan lengkap di brosur) 5. IPK 3.00 6. Syarat tambahan: rekomendasi atasan dan kemampuan bahasa inggris (ditunjukkan dengan dokumen IELTS, TOEFL, atau lainnya)
Seluruh persyaratan dikirimkan paling lambat 5 Desember 2017 melalui email cesl2018@unj.ac.id
Terima kasih
Yuli Rahmawati, M.Sc.,Ph.D
Staf Pengembang Wakil Rektor bidang Perencanaan dan Kerjasama Universitas Negeri Jakarta Email:yrahmawati@unj.ac.id Mobile: 081281976779
Sekilas saya sendiri belum mengerti apa itu CESL, namun saya penasaran dengan kata LEADERSHIP yang selama ini saya lakukan di sekolah. Saya ingin sekali meng-upgrade diri saya menjadi lebih baik tanpa harus meninggalkan keluarga di Indonesia. Iseng-iseng saya coba ikutan.
Singkat cerita saya daftar online terlebih dahulu, lalu reminder datang dari panitia untuk segera mengirimkan tulisan 1000 kata tentang pendidikan. Jujur saya pasrah dengan penilaian panitia karena saya membuat tulisan itu hanya dalam waktu 2 jam karena sedang banyak deadline di sekolah. Karena secara persyaratan saya merasa mencukupi maka saya lanjutkan pendaftaran dengan mengirimkan beberapa persyaratan yang di minta.
Alhasil saya lolos dalam seleksi tulisan 1000 kata, ada 86 peserta yang mendaftar, hanya di pilih 34 peserta yang lolos tulisan dan maju untuk langkah interview selanjutnya. Dari 34 peserta ini saya menunggu sekitar 4 minggu ( dan saya pikir saya tidak lolos). Alhamdulillah lolos juga menjadi hanya 18 peserta.
Setelah itu beberapa dokumen diminta untuk di isi dan dikembalikan via email. Jadwalnya akan di mulai akhir Feb 2018 ini. Setiap orang pasti sudah diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk berkembang, hanya apakah manusia itu mau berkembang atau tidak (itu menjadi pilihan).
Bersambung-